Selasa, 01 September 2015

Cita Cita

Saat aku terpejam dalam tidurku
Aku berharap mimpi yang indah
Aku berharap semoga aku terbangun dengan senyuman
Aku berharap dengan keselamatan
Karena akulah harapan mereka
Mereka yang selalu membuat ku hidup
Mereka yang selalu menjadi beban semangatku yang rapuh
Karena itulah aku berjuang dengan harapan besar
Walau aku tak seperti dulu yang kuat
Walau tak sehebat dulu
Tapi aku akan menjadi hebat 
saat pangeran kecilku tersenyum
Aku akan menjadi hebat 
saat pendamping hidupku
Selalu bergandengan
Biarpun orang tak banyak mengagumiku
Tapi aku akan membuat kalian takjub denganku
Karena aku akan membawa harapan yang indah dengan kalian
Bersabarlah dengan harapan
Jangan pedulikan sakit yang menusuk telinga
Karena aku akan membahagiakan kalian dengan kepastian

Peduli

Begitu banyak yang berubah
Dalam jasadku
Hingga termakan oleh umur
Hingga aku sadar tentang itu
Aku gak peduli
Aku hanya peduli pada anak dan istriku
Aku hanya peduli akan keluargaku
Aku hanya peduli akan shabat2ku
Aku hanya peduli tentang mereka yang menyayangiku
Aku berarti karna ada kalian disampingku

Penyesalan Seorang Ayah

Senyumu menjadi semangat hidupku
Keceriaanmu damaikan hatiku
Kadang aku mbuat kau kecewa
Tapi kau tetap sabar
Kau selalu jadi pelita buatku
Kadang kau menangis aku tak tahu
Kadang kau ingin curhat tp aku tak mengerti
Maafkan ayah yang bodoh
Maafkan ayah yang terlalu sibuk
Maafkan ayah kurang peduli
Maafkan ayah yang belum jadi ayah yang hebt buat kalian
Tp ayah lagi berjuang untuk kalian
Ayah lg berusaha untuk mewujudkan cita2 masa depan untuk kalian
Maafkan ayah
Maafkan ayah
Maafkan ayah

Dewasa

Dewasa
Bukan mengganggap dirinya paling hebat
Tapi menunduk karna kehebatanya
Bukan suka berantem
Tapi mudah memaafkan
Bukan suka iri karena mereka
Tapi berjuang untuk menggapainya
Bukan untuk berantem karena berbeda
Tapi berbeda untuk menyatukan

itulah Kita

Anakku Senang Ayah Sayang

Kau adlah pelita hidupku
Kau adalah bagian dari jantungku
Kau adalah belahan jiwaku
Senyummu menjadikan kedamaian
Tawamu membangkitkan sepi
Tingkah konyolmu mewarnai hidupku
Tingkah nakalmu jadi kesabaran buatku
Saat kau sakit
Badan terasa lemas tak berdaya
Bagai terkena serangan listrik yang hebat
Tapi biarlah ayah yang sakit asalkan kau tetap sehat
Saat kau iri pada temanmu karena mainan
Apapun ayah lakukan untuk membuat kau bahagia
Walai ayah terkapar tak berdaya
Saat kau menangis
Tangisanmu bagai tusukan sembilu 

yang ingin ku papas agar kau tersenyum
Ayah tak akan malu jika kau menyuruh 

ayah jadi domba dan kuda
ayah jadi monster
ayah jadi superhero
Ayah tak akan malu jika ayah ikut masuk dalam duniamu yang penuh warna
Walau kau mempermalukan ayah
Karna ayah bahagia kau ada
Karna ayah menjadi luar biasa karna kau hadir
oh pangeran kecilku

Aku bahagia

Pilihan

Nikmati hidup walau sulit
Karena itulah pilihan
Saat kita sadar
Bahwa kesulitan itu
Membawa kemudahan
Mudah untuk kuat
Atau mudah untuk mati
Tinggal pilih saja

R A Kartini

Begitu dahsyatnya wanita
Kadang menjadi madu
Kadang menjadi racun
Itulah wanita

Waktu jamannya
Wanita jadi budak
Wanita jadi pemuas
Wanita selalu ditindas
Dan masih banyak yang lainya

Saat kau muncul
Kau telah mengubah wajah Indonesia
Kau telah mengubah dunia
Hingga kami lelaki sadar
Dimana tempatmu
Sebagai wanita yang berpikir,
istri yang mengabdi pada suaminya
,dan ibu yg bagi anak anaknya
Kaulah 

R A KARTINI

Jadi aku tahu tempatmu
Wanita yang hebat bukan sekedar
Hebat untuk membodohi
Hebat untuk berdiri sendiri
Tapi hebat disaat
Kau menjadi wanita yang cerdas

Kau menjadi istri yang mengabdi
Kau menjadi ibu yang baik

Ayah

Aku tak tahu kau begitu sayang pada anakmu 
kau menunjukan yang berbeda
Kadang kau marah padaku
Aku kadang membencimu
Setelah aku tersadar
Bahwa itu karna demi kebaikanku
Maafkan anakmu yang selalu membuatmu marah
Karena aku tak tahu keadaanmu
Aku ga sadar selama ini
Kau selalu marah marah
Ternyata kau lagi menahan sakitmu
Tp aku tak mengerti
Kau begitu peduli dgn anak anakmu
Sampai rasa sakitmu itu tak mau merepotkan kami
Maafkan anakmu ini
Maafkan anakmu ini
Maafkan anakmu ini
Kami belum bisa membuatmu bahagia
Maafkan kami ayah
Maafkan kami ayah

Karena Kita Manusia

Kadang kita harus instropeksi diri
Kadang kita harus merenenung
Kadang ada saatnya menyendiri
ADa saatnya bersama


Setinggi tingginya langit masih ada langit
Sehebat hebatnya gelar
Apapun itu
Ustad sarjana dan lainya
Hanyalah sebuah kebanggaan kita
Bukan untuk kesombongan
Apalagi merendahkan orang lain
Supaya lebih tahu

cara menghargai 
menghormati 
sesama manusia
Karena kita manusia

Nasehat Diri

Bila anda tak mau disakiti
Janganlah menyakiti orang lain
Bila anda tak mau diejek
Maka janganlah suka mengejek
Bila anda tak mau dihina
Maka janganlah suka menghina
Bila anda tak mau sakit hati
Maka jangan lah bermain hati
Segala sesuatu ada sebab dan akibat
Maka berhati hatilah dalam bertindak
Tetap semangat

Tetap berjuang

Buah Hati

Dia ada karna rasa cinta
Dia hadir karna kita jenuh
Dia hadir menjadi timbangan hidup
Dia hadir memberi warna pada gelap
Dia pelita disaat kita merenung
Dia bisa menjadi soal kehidupan
Dia juga bisa menjadi jawaban
Dia pelipur Lara kita
Dia pengobat suram kita
Dialah kehadiran nyata
Dialah Hidup
Muncul dari rasa cinta yang halal



Uang

Uang bisa membutakan hati
Uang bisa jadi raja kehidupan
Uang bisa menjadi racun dunia
Uang bisa menjadi surga dunia
Uang bisa menjadi kuat
Uang bisa membuat orang lemas
Uang bisa menjadi sahabat yg baik
Uang bisa menjadi musuh yang kejam
Apakah masih ada yang tidak dgn uang
Nafas
Udara
Pikiran
Dan masih banyak yg lain
Bersyukurlah agar kita selalu tenang dan damai

Lelap

Melihat mentari yg terik menyinari
Membuat dahaga semakin tinggi
Hanya sebongkah kristal dingin
Yang mengalir bersama derasnya
Embun merah yang damai
Yg bisa menjadi sandaran
Kekacauan di dalam anganku pun
Sirna dgn deru angin buatan
Yg menusuk pori dalam tubuh ku
Akupun terbawa hilang
Ditemani simphoni merdu
Hingga mata tak kuat bangkit
Menjadi bunga bunga indah
Yang menembus ruang waktu dunia

Bahagia Versi

Kebahagiaan itu
Saat kita bersama menikmatinya
Adanya buah yg memberi warna
Bila ada api maka harus menjadi air 
Bukan jadi sumbu
Mengerti apa yang kita ingini
Bukan apa yg aku mau
Bersama mengarungi kapal
Bukan terpecah dayung
Berjalan bergandengan tangan
Bukan bergandengan barang

apakah ada
apakah nyata

Titik

Saatnya berani
Sekarang aku 
harus punya sikap
Titik

Kami

Kita
Jalan yang kita tempuh sungguh berliku
Saat kita sadar bahwa
Itu adalah proses kita
Banyak rintangan yang kita ga disangka
Begitu banyaknya
Hingga kita tak kuat jari menghitungnya
Apakah kita kuat menjalaninya
Ataukah akan berhenti
Tanpa rasa
Aku masih sanggup untuk melangkah
Dengan bergandengan
Asalkan kita mau berubah
Kita bisa
Apa yg kita inginkan
Menyongsong masa depan
Bersama
Aku
Kamu
Menjadi kita
Hingga kami
Yakinlah

‪Aku Cinta Indonesia‬

Negeri makmur tanpa rasa
Tanah berbatu dan surga
Membawa jiwa yang perkasa
Merasuk darah dalam bara
Aku cinta indonesia
Puing puing jingga cakrawala
Mengukir kanvas nirwana
Sketsa mata tak bernyawa
Diatas merapi yang membara
Aku cinta indonesia
Berkavan bambu dan doa
Terlipat merah diatas kepala
Berteriak lantang diatas dua warna
Berjuang hanya beralas asa
Aku cinta indonesia
Pijakan yang berirama
Menyongsong penuh cita
Harapan orang tua
Harumkan nama bangsa
Aku cinta Indonesia
Bukan tersenyum bawa harta
Bukan mencaci bawa nama
Bukan mengiris pandangan mata
Malulah pada bendera indonesia
Aku cinta indonesia
Kuatkan tekad kita
Berdirilah membawa warna Indonesia
Pada sebongkah bola raksasa
Bersatulah membawa senyuman bangga
Akulah orang Indonesia
Aku cinta Indonesia

Cinta

Cinta
berawal dari mana
bentuknya apa
rasanya bagaimana
mungkin kita sering bertanya
bahkan kita yakin mengerti tentangnya
Cinta
walau terasa jauh,tapi dekat
walau gelisah,tapi rindu
walau ingin lepas,tapi berharap
itulah cinta

Begitu banyak warna
Begitu banyak cerita

Dagdigdug berdendang
bikin gila semua orang
cinta dan munafik selalu beriringan
karna tak bisa lepas sembarangan
tapi ingin bebas secepatnya

Kadang ucap lebih bebas
tapi hati adalah kunci
karna tak pernah bohong
mungkin kita dulu yakin
Cinta harus memiliki
tapi setelah kita jalani
Sadar cinta tak harus memiliki
dia akan selalu bersandar dihati
walau raga tak beriringan dengan kita
hanya waktu dan takdirlah yang jadi kepastian

Kaum Keparat

Kenapa kita sering kecewa pada penegak keadilan tapi ga adil
Kenapa kita berharap pertolongan tp ditodong
Kenapa kita berkeluh kesah malah resah
Kenapa ngaku siap melayani masyarakat malah dilayani

Kenapa kenapa Kenapa

Saat kita bertarung dengan keringat yang tak henti mengalir
Demi secuil pengharapan yang selangit

Kau papas dengan egomu yang garang
Kau rampas impian dengan kesalahan yang kau buat sendiri
Kau kupas kepercayaan dengan sikapmu sendiri
Kapan kau yakinkan kami dengan tingkahmu yg bagai pahlawan
tapi preman
Kau ringkus impian kami dengan aroganmu
Aku minta keadilan
Kepada siapa aku mengadu
Hanya sang penguasa alam semesta yang bisa mengerti
Maaf kami menyindir bila tersindir
Kami hanya mengukir kuasa hati yang kecewa
Ubahlah tingkahmu dengan pujimu
Kami akan percaya

Hukuman Tuhan

Kami tak pernah mengerti
Kami tak pernah tahu
Karna kami adalah bayangan dalam bayangan
Kami hanya bisa mengangguk
dan terucap kata 'ya'
Kami juga bingung
Seperti domba yang turut dengan gembala
Kata kami bak sampah
Diterima tapi dibuang dengan mudahnya
Ingin membela tp binggung dengan apa
Ingin berteriak adil tapi kemana
Semua keinginan hati tk bisa bebas dengan mudah
Semua terkunci dalam jeruji

Pada siapa ini tertuju
Pada hak kami yang bisu
Semua hanya mimpi
Sulit nyata dalam hayalan
Biarlah waktu yang menjawab semua
Penguasa,pengiring,dan penjilat
Kita akhiri semua dengan kematian
Hukum akherat lebih adil dari segala-galanya

Lukaku

kucoba untuk beranjak
tak terlepas walau ku berlari
kucoba untuk terjun ke sungai
tak hilang walau ku rendam
kucoba untuk diamkan waktu
tak lengah walau membatu
karna lukaku sampai kehati
karna dialah yang mengerti

Siapkah Aku

Dalam ke heningan aku bertanya
Siapkah aku menjadi orang lain
Siapkah aku untuk lari bersama berbeda
Siapkah aku meninggalkan dunia lamaku
Siapkah aku beranjak dari tenangku
Siapkah aku dengan yang tidak pasti
Karna semua hanyalah perang batin
Yang awalnya keyakinan
Siap dengan mimpinya
Walau berujung dengan keraguan
Karna semuanya dicapai dengan kebebasan

Indah Hujan

Hujan dah menjadi ladang
Merajam hingga ke lautan
Tak mau sendiri
Berarak bak prajurit perang
Bergemuruh ledakan atom
Kilau cahaya berujung gelegar
Terpaku insan nan lunglai
Meratap mata tak berpijak
Biarlah jalan

Aku hanya menikmati
Alam yang terindah

Rindu

Semilir angin lirih merasuk poriku
Tak kunjung lelah menderu
Nyanyikan ngilu yang terbungkus sepi
Bergetar irama  sendu

Kupandang nirwana yg megah
Terpampang warna yang berkilauan
Bagai berlian yang terang terbias cahaya
Bagai serpihan kaca yang merona

Begitu indah malam ini
Banyak gugus terbentuk jelas
Seperti hatiku yang terbungkus rindu
Menanti detik dalam lamunan
Mencari bayang dalam kegelapan
Mencari raut dalam guratan nyata

Ingin rasanya kumelayang
Singgah dI labuhan hati
Biar tak semu dalam termenung
i love u and i miss u

Diantara Diriku

Kemana jalan kutelusuri
Kering ataukah basah
Hitam ataukah terang
Semua jalan bernaluri hati
Hanya ego yang tak berhenti menolaknya
Arahku tak pernah pasti
Karna naluri beriringan dengan langkahku

Hanya bayang yang tak pernah berhenti
Hanya bayang yang tak pernah merasa letih

Sanggupkah aku untuk berpaling
Bila aura ragaku selalu berkobar menyerang
Hidup harus selalu semangat
Semangat dalam apapun

Walau terasa sepi
Walau terasa gersang
Walau dalam kegalauan

Karna aku adalah diriku sendiri

Risau

Bila ku adalah burung
ingin rasannya terbang nan jauh tak bertepi
hempaskan aroma risau yang tak berujung
labuhkan serpihan embun yang tenang
bebas
lepas

Kumau orang kan tahu
hidup adalah beban
tekanan
aturan

Tak berarti tertunduk
tak berarti diam
berjuang dan lepaskan inginmu
arungi lembah hitam dalam otakmu
biarkan berkarya
tanamkan dalam otak kananmu
hidup adalah belajar
bukan tertunduk dan terpuruk
pejamkan matamu

Dunia ini indah

Oh Pemimpin

Oh pemimpin
wajahmu butuh lentera kehidupan
dalam kharisma tak berujung

Oh pemimpin
langkahmu butuh keseganan gembala
dalam rangkaian waktu

Oh pemimpin
senyumu bijak terlimpah rahmat
dalam timbang pemerataan

Oh pemimpin
ucapmu adalah pedang
dalam jalan yang berduri

Oh pemimpin
kau adalah satu
untuk semua tanpa kecuali

Negriku Perlu Berkaca

Agraris negeriku nan permai
Terlimpah terlimpah tambang tertanam
Kekayaan alam tak terbendung
Sungguh kaya bumi pertiwi

Sayang,hati tak menjiwai
tenaga ahli tak terpungkiri
masih tertanam rasa kuli
tak ingin hidup mandiri

Negeriku perlu berkaca
jaman berjalan kian meronta
dulu terjajah negara
sekarang terjajah budaya

Negriku perlu berkaca
hukum berjalan kurang tertata
penjahat berdasi sanksi menipis
penjahat kecil sanksi menangis

Negeriku perlu berkaca
negeri kita butuh pemimpin yang merata
adil bagi kaum sesama
santun bagi rakyat jelata

Negriku perlu berkaca
tanamkan jiwa pancasila
genggam erat sifat bhineka
senyum kedamaian yang didamba